إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Panggil saya Thatha. I’m a mom of my son - Jordy. and also the cherished a single for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup.
having said that, its adoption also plateaued, and we also decided to discontinue it. the first problem was its character being a reminder in lieu of a true “Donasi Otomatis”, necessitating supplemental user action to accomplish donations.
Dalam dunia yang penuh dengan kesibukan dan tantangan, berinfak dan bersedekah adalah jalan yang indah untuk menjaga kedermawanan, membantu sesama, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Inilah pengamalan dari ihsân sebagaimana terdapat dalam hadits Jibril yang telah disinggung dalam awal tulisan ini. Wallâhu a’lam bis shawâb.
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Orang yang bersedekah tidak diperkenankan mengambil kembali dari orang yang telah menerimanya. Jika ada orang yang berbuat demikian, Nabi observed dalam haditsnya mengungkapkan perumpamaannya,
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang-siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung,"
Ada read more pula tujuan infaq yang perlu Anda ketahui, yaitu bersedekah untuk menutupi aib kita. Hikmah yang diperoleh pada saat bersedekah kepada anak yatim adalah, Allah SWT akan menutupi aib kita.
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Suatu hari datang seseorang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya bertanya, “Amalan Islam apa yang paling utama?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,